NUR ELYA ANGGRAENI : MENULIS ITU KERJA KEABADIAN
|
malangkota.bawaslu.go.id – Menulis adalah kerja keabadian, ketika ada sebuah momen lalu ditulis, tulisan itu akan abadi sampi kapanpu dan akan selalu bisa dibaca. (8/11)
Hal itu disampaikan oleh Nur Elya Anggraeni Koordinator Divisi Humas Hubal Bawaslu Provinsi Jawa Timur dalam Rakernis Pengelolaan Media Informasi Bawaslu Kota Malang pada Kamis lalu.
Eli sapaan perempuan pengemar sepak bola itu juga menjelaskan bahwa menulis atau public speaking itu ketrampilan, dia akan mahir dia akan terbiasa kalau dibiasakan.
“Jadi betul yang dilakukan temen-teman Bawaslu Kota Malang bahwa kalau bisa jangan setiap minggu setiap hari nulis, nulis apa saja”. Terang Eli
“Saya tekankan menulis itu ketrampilan, public speaking berbicara di depan publik itu juga ketrampilan namanya ketrampilan perlu latihan, latihannya bagaimana? Cara mahir menulis bagaiman, ya dengan menulis.” Tambah Eli
Eli juga mengunkapkan bahwa yang dilakukan teman-teman Bawaslu Kota Malang ini mungkin pertaman kali dilakukan ditingkatkan Kabupaten/Kota dan Eli sangat mengapresiasi, karena itu bagian dari menchallenge teman-teman untuk terbiasa menulis.
“Karena menulis ini kan kerja keabadian, jadi kalau misalnya ada sebuah momen lalu kita tulis, tulisan itu akan abadi sampi kapanpu akan bisa dibaca, menulis adalah kegiatan keabadian, jadi menulislah menulis apa saja”. Terang Eli
Tetapi tentu ada hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menulis. “Pertama, hal yang perlu kita perhatikan ketika kita memberitakan sesuatu adalah kepentingan publik, ketika menulis berita kita harus menempatkan diri kita sebagai pembaca, sebagai orang awam, sebagai orang luar bukan sebagai bawaslu”. Jelas Eli
Lebih lanjut Eli menjelaskan kira-kira informsi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat tentang Bawaslu. “Jadi cara kita mengukur kepentingan publik mengukurnya dari diri kita menempatkan sebagai orang luar”. Tambah Eli
“Bawaslu juga begitu, kira-kira yang ingin diketahui oleh masyarakat tentang Bawaslu khususnya Bawaslu Kota Malang itu apa? Dan itu yang kita tulis.” Terang Eli
