MENGENAL DINAMIKA POLITIK DALAM SHORT COURSE PENGAWASAN

^{Muhammad Hanif Fahmi saat memberikan materi dalam Short Course Pengawasan}

Kota Malang, Badan Pengawas Pemilihan Umum Kota Malang – Mengenal dinamika dalam pemilu, mahasiswa magang mengikuti diskusi kelompok dalam Short Course Pengawasan yang dilaksanakan Bawaslu Kota Malang. (24/7)

Bawaslu Kota Malang melaksanakan Short Course Pengawasan bersama mashasiswa magang dari Universitas Brawijaya dan UIN Maulana Malik Ibrahim. Dalam Short Course kali ini mahasiswa magang dibagi menjadi 3 kelompok yang masing-masing diberikan 2 bahan bacaan terkait artikel berita mengenai bentuk dinamika dalam Pemilu.

Bahan bacaan 1 menjelaskan tentang syarat apa saja yang menjadi indikator bahwa seseorang bisa menjadi pemilih pada Pemilu 2024 serta alur penyusunan daftar pemilih. Selain itu, di bacaan 1 juga memberikan gambaran perihal jenis pemilih dalam Pemilu yang terdiri dari DPT, DPK, dan DPTb. Terlebih dalam bacaan ini menekankan bahwasannya penyandang disabilitas juga sangat perlu diperhatikan dalam memberikan hak suaranya dalam proses pemilu. Seperti halnnya pengajuan pendamping bagi penyandang disabilitas dengan syarat mengisi form-C.

Sedikit berbeda dengan bacaan pertama, pada bahan bacaan 2 menjelaskan terkait putusan Mahkamah Konstitusi yang mengisyaratkan Kabupaten Sampang untuk melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) pemilihan bupati dan wakil bupati. Pada bacaan ini memberikan gambaran terkait sengketa jumlah DPT yang tidak sesuai dengan data dari Kemendagri dengan data yang dipakai oleh KPU daerah setempat. Dari kedua bacaan tersebut, masing-masing kelompok dari mahasiswa magang diarahkan oleh Pak Hanif untuk membuat pertanyaan sebagai bahan diskusi bersama antar kelompok.

Dengan waktu 10 menit, para mahasiswa diberi kesempatan untuk memberikan pendapat maupun idenya dalam bentuk pertanyaan yang akan dilemparkan kepada teman kelompok lain. Selain itu, tiap kelompok juga diberikan satu studi kasus untuk dibahas bersama terkait bagaimana solusi yang tepat dalam mengatasi problem solving tersebut. Kegiatan diskusi ini begitu menyenangkan layaknya fun games ketika para mahasiswa bisa saling bertukar pikiran perihal pertanyaan dan jawaban dari masing-masing kelompok.